Luar Biasa..Merauke Raih Predikat WTP Tiga Kali Berturut-turut

Kamis, 17 Mei 2018 - 21:05 WIB "Menurut Freddy –panggilan akrab Bupati Merauke-, sejak dilantik dan dipercaya memimpin Kabupaten Merauke 17 Februari 2016, dirinya memang bertekad untuk mengelola pemerintahan dengan baik. Diawali dengan mengelola tata keuangan dengan baik."

MERAUKE (otonominews.net) – Luar biasa. Kabupaten Merauke, Provinsi Papua kembali meraih prestasi membanggakan dalam Laporan Keuangan. Sejak dipimpin Bupati Frederikus Gebze, kabupaten yang berjuluk sebagai “Bumi Anim Ha” itu berhasil meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dalam hal Laporan Keuangan. Tak tanggung-tanggung, WTP itu diperoleh tiga tahun berturut-turut terhitung sejak 2016-2018.

Kepada otonominews.net, Kamis (17/5/2018), Bupati Merauke, Frederikus Gebze memaparkan, prestasi ini diraih berkat kerja keras seluruh jajaran Pemkab Merauke.

Perolehan Opini WTP LKPD tahun anggaran 2017 tersebut, diserahkan langsung kepada Bupati Merauke oleh Kepala Perwakilan BPK Provinsi Papua, Adi Sudibyo, di Auditorium BPK, Kota Jayapura, Rabu lalu (9/5/2018).

Dalam acara tersebut, BPK memberikan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) untuk LKPD tahun anggaran 2017 kepada kabupaten Nabire, Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, kabupaten Jayawijaya, kabupaten Kepulauan Yapen, kabupaten Asmat, kabupaten Mimika dan kabupaten Merauke.

Sementara opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) untuk LKPD tahun anggaran 2017 diberikan kepada kabupaten Pegunungan Bintang, kabupaten Keerom, kabupaten Yalimo, kabupaten Lanny Jaya, kabupaten Supiori dan kabupaten Intan Jaya.

Menurut Freddy –panggilan akrab Bupati Merauke-, sejak dilantik dan dipercaya memimpin Kabupaten Merauke 17 Februari 2016, dirinya memang bertekad untuk mengelola pemerintahan dengan baik. Diawali dengan mengelola tata keuangan dengan baik.

Ia pun mengajak seluruh jajaran di Pemkab Merauke agar berusaha membuat laporan keuangan yang tertib dan terkendali.

"Laporan keuangan yang baik, itu artinya, baik dari kepatutan, ketelitian dan keakuratan dalam mengelola keuangan," ungkapnya.

Diakuinya, perjuangan untuk mendapatlan predikat WTP itu tidak mudah. Berbagai tudingan pun sempat menyerang dirinya. Bahkan, saat meraih WTP pada tahun 2016 lalu, banyak yang menuding itu hanya hasil rekayasa.

"Bahkan, ada juga yang menyebutkan kami mendapatkannya dengan membayar, kemudian ada yang menyebut kami hanya mencari popularitas untuk menaikkan elektabilitas serta mencari perhatian publik," bebernya.

Namun Freddy justru menanggapi tudingan-tudingan itu dengan membuktikan melalui kinerja, kerja, melakukan optimalisasi dan efisiensi.

Dan ternyata kerja kerasnya itu membuahkan hasil. Pada tahun 2017, Pemkab kembali meraih WTP. Lalu di tahun ini, kembali meraih WTP untujk ketiga kalinya.

Ini membuktikan bahwa hasil yang diraih itu betul-betul hasil kinerja yang baik dari segenap jajaran Pemkab Merauke, sesuai instruksi dan arahan bupati.

"Keberhasilan ini, menurut saya, bukan hanya karena ketegasan dan komitmen saya untuk kepatutan dalam mengelola keuangan, tapi juga seluruh staf dan kepala SKPD sudah bekerja dengan baik, meskipun tak diingkari masih ada kekurangan," kata Freddy.

Putra asli Marind ini pun membeberkam kiat dan usahanya sehinga berhasil tiha kali berturut-turut meraih WTP.

Pertama, kata Freddy, adalah berkomitmen dan kerja keras. Instruksi Bupati disampaikan kepada aparat atau pegawai mulai dari kepala badan, dinas hingga di tingkat kampung.

Kemudian yang penting juga adalah kedisiplinan Aparat Sipil Negara (ASN), yang 80 persen mereka adalah lulusan bersertifikasi kepamongan, atau memiliki pengalaman sekolah di pemerintahan. Ketiga, wujud nyata dan implementasi di lapangan, dilaksanakan sesuai dengan RPJMD, RPJMN dan visi misi 4 pilar 1 penyangga.

"Dan hang paling penting adalah komitmen seluruh masyarakat Kabupaten Merauke bahwa kita semua ingin Merauke itu baik. Kalau laporan keuangan ini baik, maka tidak menutup kemungkinan kucuran dana untuk program-program pembangunan juga akan baik dan lancar," tutupya.