Piala Adipura membidik Merauke, Bupati Freddy Konsentrasi
- Iksan
- Nov 2, 2018
- 2 min read

Bupati, Wakil Bupati dan Sekda Kab.Merauke saat pertemuan dengan Plt Kepala Dinas Pengelola Lingkungan Hidup Provinsi Papua ,Ir. Martha Mandosir, M. Si di Ruang Rapat Kantor Bupati Merauke, Jumat (2/11/2018).
Merauke – Pemerintah kabupaten Merauke dibawah kepemimpinan Bupati Merauke Frederikus Gebze, SE, M.Si dan Wakil bupati, Sularso, SE telah menorehkan tinta emas. Tinta emas yang dicapai yakni mencetak Hattrick penilaian Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas pengelolaan administrasi keuangan daerah dari Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia tiga tahun berturut-turut. Dan penghargaan Top 40 Inovasi Pelayanan Publik oleh Kementerian Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Semua itu, makin membuat Pemerintah kabupaten Merauke semakin bergairah untuk terus mengukir keberhasilan lainnya. Piala Adipura pun masuk dalam bidikan Pemda Merauke berikutnya. Maka itu, Pemkab Merauke melakukan koordinasi bersama Plt Kepala Dinas Pengelola Lingkungan Hidup Provinsi Papua ,Ir. Martha Mandosir, M. Si di Ruang Rapat Kantor Bupati Merauke, Jumat (2/11/2018). Martha seusai rapat koordinasi dan konsultasi mengungkapkan untuk meraih Adipura, ada poin mendasar yang harus dikejar oleh Pemda bersama masyarakat. “Berbicara Adipura, itu intinya ada pada penanganan dan pengelolaan sampah,” ucap Martha. Penilaian Adipura itu, sudah masuk dalam Paket Kebijakan strategis Nasional (Jakstranas) dalam hal penanganan dan pengelolaan sampah yang telah diintegrasikan ke daerah lewat Kebijakan strategis daerah (Jakstrada). “Jakstrada penanganan dan pengelolaan sampah ini sifatnya eksekusi. Eksekusinya hanya dua yakni penaganan dan pengurangan sampah,” Martha. Pengurang sampah dilakukan di sumber penghasil sampah, misalnya sampah rumah tangga. Di sumber-sumber itu, sudah harus ada pemilahan. “Siapa yang harus lakukan pemilahan itu. Tentu saja Rumah tangga yang menghasilkan sampah. Jadi kita harus mulai dari rumah tangga. Kemudian ditempat umum ,seperti restoran, dan pasar.” Maka Pemerintah daerah dan semua stekholder program harus turun ke akar rumput dalam hal ini, masyarakat guna melakukan sosialisasi , kampanye, dan himbauan yang terus menerus sehingga terbangun kesadaran kolektif dalam rangka pengurangan dan penanganan sampah. “Kalau pengurang sudah kita lakukan otomatis, kita tidak terlalu banyak membutuhkan sarana dan prasarana,” tuturnya. Guna membangkitkan kesadaran masyarakat pemda harus bisa membuat upaya strategis untuk merangsang masyarakat. Salah satunya, mengoptimalkan dan menambah Bank Sampah. Dan membangun kesadaran dari Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemda Merauke. Kemudian, Pemda Merauke juga harus bisa melakukan Eco Office (kantor yang berwawasan lingkungan). Saat ini, poin penilaian yang sudah dicapai pemda Merauke saat ini, untuk menuju Piala Adipura baru 53 poin. Poin itu, masih jauh dari standar dan harus ditingkatkan hingga mencapai 75 poin barulah masuk ke penilaian berikutnya. Sementara itu, Bupati Merauke yang akrab disapa Freddy Gebze menyampaikan untuk masuk menjadi nominator peraih Adipura. Untuk meraih adipura, Bupati Freddy Gebze secara pribadi dan atas nama pemerintah menghimbau kepada masyarakat untuk bersama menjaga kebersihan lingkungan disekitar. Kemudian mulailah membudaya budaya taman sehingga lingkungan baik di rumah tangga, rumah sakit dan pemda Merauke gratis. []
Comentários