Pemuda Peduli Kunjungi St Vincentius ALMA

Merauke, SOLUSI – Rabu (19/12/2018), Sejumlah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) , Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Merauke, dan Pramuka bersama Alumni SMANSA angkatan 92 Merauke melakukan aksi peduli ke Panti Asuhan Disabilitas atau anak berkebutuhan khusus di ST Vincentius Kuda Mati. Dalam aksi yang diberi judul Aksi Pemuda Peduli itu, kader HMI, GMKI, Pramuka dan Alumni SMANSA angkatan 92 membawa sembilan bahan pokok, buku tulis dan memberikan uang tunai. Ketua Alumni SMANSA Angkatan 92, Ilham Laitupa katakan adik-adik pemuda bersama dengan para Alumnus SMANSA 92 Merauke yang melakukan aksi ini, karena keterpanggilan jiwa begitu melihat kondisi anak-anak berkebutuhan khusus. “Dengan segala kekurangan yang dimiliki, senyum mereka begitu indah, dan semangat mereka untuk berkarya pun sungguh luar biasa. Itulah yang kemudian membuat adik-adik dari HMI, GMKI dan Pramuka lantas menyisihkan sedikit rejeki yang dimiliki buat berbagi,” kata Ilham Laitupa. Adik-adik yang ikut berpatisipasi dalam aksi pemuda peduli ini, sambung Ilham Laitupa bukan menadahkan tangan dari orang lain untuk diberikan, tetapi mengeluarkan dari saku kantongnya sendiri. Mewakili Alumnus SMANSA 92 Merauke tidak menyangka, adik-adik mahasiswa ini yang masih begitu terbatas dari sisi finansial, ternyata mau menyisihkan rejeki dari uang jajannya untuk berbagi. Mereka tidak turun menadahkan tangan di jalan. Edi Santoso mewakili kader-kader HMI Cabang Merauke mengapresiasi pengasuh di Panti Asuhan ST Vincentius ALMA Merauke yang masih eksis dengan segala keterbatasan untuk menerima, mengasuh dan mendidik adik-adik yang berkebutuhan khusus ini. “Siapapun ketika datang dan melihat langsung adik-adik penyandang cacat ini, pasti akan tersentuh,” tutur Edi Santoso. Meski dalam keterbatasan ternyata telah begitu banyak prestasi yang buat dan membanggakan daerah. Hal senada pun disampaikan oleh Ketua Umum GMKI Cabang Merauke, Jayadi Butar-Butar. Menurut dia, ada pelajaran berharga yang bisa diambil dari adik-adik berkebutuhan khusus di ST Vincentius ALMA. “Panti Asuhan ALMA ternyata telah bekerja secara luar biasa di seluruh Indonesia. Waktu saya di Bandung, kami juga melakukan aksi yang sama ke ALMA,” kata Jayadi Butar-Butar. Apa yang telah dilakukan St. Vincentius untuk mengasuh anak-anak berkebutuhan khusus sungguh luar biasa.” Sementara Pengasuh ST Vincentius ALMA Merauke, Sr. Rensi pun turut berterima kasih yang sebesar-besarnya atas perhatian dan kepedulian yang diberikan oleh pemuda di Merauke. “Di sini, ada sekitar 26 anak berkebutuhan khusus yang kita terima dari usia 1 hingga 26 tahun. Kami mohon maaf karena tidak semua bisa hadir, karena ada yang sementara lagi beristirahat, kemudian ada juga yang lagi berkumpul bersama keluarganya di kampung,” kata Sr. Rensi. St. Vincentius ALMA Merauke tidak melihat dari latar belakang agama, suku dan ras yang dimiliki dalam memberikan pelayanan. Penghuni panti bukan hanya di isi oleh anak-anak atau orang tua lanjut usia dari yang beragama Kristen Katolik saja, ada juga di sini dari Protestan, dan Islam. Mereka yang di asuh disini pun, bukan dari satu suku saja, ada yang dari Merauke, bahkan daerah lain pun ada. Dalam proses aktivitas sehari-hari, lanjut Sr. Rensi, seluruh anak-anak berkebutuhan khusus dan lansia didampingi selama 24 jam sehari. “Kami tinggal bersama dengan mereka, menjadi keluarga bagi mereka. Kami selalu ada buat mereka. Kami pun mengajarkan mereka untuk bisa tampil dan percaya diri. Itu semua kami lakukan dengan penuh kasih,” ujar Sr. Rensi. Untuk prestasi, anak bernama Celo bersama adiknya yang sangat lihai bermain music dan menyanyi telah membawa nama Merauke tahun ini dengan menjadi juara I ditingkat Provinsi Papua. Celo telah pula ikut di ajang tingkat Nasional, tetapi belum beruntung. []